Gurat Art Project’s
Curator and Art Writer List

Wayan Seriyoga Parta

Wayan Seriyoga Parta

(b. 1980) Founder Gurat Institute, mengawali karir seni rupa dari mengelola program di komunitas Klinik Seni Taxu, sejak tahun 2006 menjadi staf pengajar seni rupa di Universitas Negeri Gorontalo. Aktif melakukan penelitian seni rupa dan kebudayaan, tulisannya telah dimuat dalam media massa, jurnal ilmiah, dan beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain "Arie Smit A Living Legend", "Salvation of the Soul Nyoman Erawan", "Lempad for The World", "Nyoman Erawan: Ermotive Reconstructing Visual Thought", "Seni Rupa Bali sebagai Aset Pustaka Budaya". Saat ini sedang menulis dan menelitii untuk buku biografi seniman-seniman Bali.

Made Susanta Dwitanaya

Made Susanta Dwitanaya

(b. 1987) Lahir di Tampaksiring, Gianyar. Menempuh studi S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Undiksha (2010) dan Program Pasca Sarjana Undiksha (2017). Pada tahun 2008 terpilih sebagai finalis dalam kompetisi penulisan esai seni rupa antar mahasiswa se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Visual Art dan Galeri Nasional. Sejak masa kuliah pula Susanta adalah salah satu Kontributor rubrik kampus majalah visual art. Susanta juga mulai tertarik pada dunia kuratorial sejak masa kuliah, tahun 2009 saat masih studi tingkat akhir menjadi co-kurator Hardiman dalam pameran Bulian (Pameran Karya Kolektif Civitas Akademika, Seni Rupa Undiksha) di Museum Neka. Sejak lulus kuliah di tahun 2010 Susanta melanjutkan minatnya pada dunia kurasi dengan aktif menggelar pameran–pameran bersama rekan rekannya sesama seniman dan perupa dari lintas disiplin hingga kini.

Dewa Gede Purwita

Dewa Gede Purwita

(b.1989) Dikenal dengan Purwita Sukahet adalah perupa sekaligus penulis dan dosen Desain Komunikasi Visual di IDB Bali. Purwita berdomisili di Pohmanis, Denpasar. Menamatkan pendidikan S1 di Pendidikan Seni Rupa Undiksha Singaraja, dan S2 di Pascasarjana ISI Denpasar. Salah satu pendiri Komunitas Gurat Institute bersama Seriyoga Parta, Made Susanta, dan Wayan Nuriarta. AKtif melakukan pameran, riset, dan menulis. Minat penelitiannya meliputi sejarah seni rupa, seni dan desain. Tulisannya banyak dimuat di media online tatkala.co, jurnal akademik nasional, dan dibukukan pada buku Warisan Budaya Tak Benda Kota Denpasar. Terlibat dalam pembuatan buku 'Lempad for The World' (2014) sebagai fotografer dan penulis dalam buku 'Nyoman Erawan - Reconstructing Visual Thought' (2015). Mulai tahun 2017 melakukan riset visual tentang I Ketut Gede Singaraja, tahun 2019 menggelar pameran tunggal bertajuk 'Pictorial Realism - The Study After I Ketut Gede Singaraja' di Danes Art Veranda. Project independennya 'Nglesir Visual' adalah pendokumentasian visual patung, ukiran-ornamen, arsitektur hampir di seluruh Bali dimulai sejak tahun 2009 hingga sekarang.

D.A.E. Savitri Sastrawan

D.A.E. Savitri Sastrawan

(b. 1990) Seorang Bali nomaden, Savitri Sastrawan adalah pekerja di seni dan bahasa. Savitri adalah alumnus Masters in Global Arts di Goldsmiths University of London, UK dan Seni Rupa Murni Lukis di Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali. Ia tertarik dalam mengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin di kesenian dan bahasa dalam kebudayaan dan masyarakat kita saat ini. Tidak terkecuali rekoleksi narasi-narasi yang ada dalam sejarah, geografi dan budaya visual yang ada di atau tentang Bali dan Indonesia. Tulisannya bisa ditemukan di Routledge Handbook of Cultural and Creative Industries in Asia (2019) dan Pusaka Seni Rupa: Ida Bagus Njana Pematung Pembaru dari Desa Mas (2021).

Vincent Chandra

Vincent Chandra

(b. 1997) Sejak kecil menyukai berbagai bentuk kesenian semisal melukis dan menari. Pada tahun 2015 hijrah ke Bali untuk menekuni dunia seni rupa lewat jalur akademik di Prodi Pendidikan Seni Rupa, Undiksha. Menjelang lulus ia menantang dirinya untuk belajar menulis kritik seni rupa. Sehingga pada tahun 2020 memutuskan untuk bergabung dalam komunitas Gurat Institute, pengalaman yang ia dapat lewat praktik-praktik penelitian seni, pengarsipan, pendokumentasian, serta penulisan telah memperkaya pandangannya terhadap kesenian dan kebudayaan. Kini ia aktif terlibat dalam berbagai project seni dengan mengambil peran sebagai seniman, penulis, dan lainnya. Hingga hari ini masih melangsungkan keduanya, belajar menggambar dan belajar menulis.

Ni Wayan Penawati

Ni Wayan Penawati

(b.1996) merupakan perempuan kelahiran Amlapura, Karangasem dan sekarang berdomisili di Gianyar Bali. Ketertarikan dan cita-citanya untuk mengembangkan minat seni membawanya mempelajari Seni lebih dalam di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sampai jenjang Pasca Sarjana. Menjadi seorang perempuan memiliki motto yang bertekad harus mempunyai karya. “Otak ku mengandung tanganku melahirkan karya”. Kekaryaanya banyak mengambil tema isu perempuan dan lingkungan. Selama ini selain menjadi seorang perupa perempuan juga mulai menulis dan mengkurasi beberapa even seni di Bali selama kurun waktu ini.

⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂

CONTACT US

Whatsapp