Punakawan: Tokoh figuratif simbol pemikiran radikal kreatif dari Buleleng

oleh Dewa Gede Purwita

Buleleng merupakan daerah paling utara pulau Bali. Buleleng memiliki daerah terluas didalam pembagian wilayah territorial Bali. Luasnya wilayah dan peranan Buleleng dalam pencerapan kebudayaan luar Bali menjadikan wilayah Buleleng ramai dan strategis sebagai tempat berlabuh kapal –kapal pedagang dari Jawa bahkan China pada zaman kerajaan. Namu hanya sebagai tempat berlabuh yang bersifat temporer sehingga Buleleng sebagai pijakan pertama didalam menganalisis seni budaya Bali dan perkembangan yang pesat dapat kita jumpai di wilayah selatan pulau Dewata ini.

Didalam seni pewayangan Buleleng terdapat tiga zona pertumbuhan wayang bergaya Buleleng dengan cirri khasnya. Dirunut dari daerah Buleleng Barat diwakilkan oleh wilayah Banjar, di Buleleng Tengah ada Desa Nagasepa dengan sentra kerajinan wayang kulit serta lukis kaca, dan di Buleleng Timur terkenal dengan Desa Tejakula dengan perkembangan wayang wong-nya.

Melihat kecendrungan di dalam kontur masyarakat Buleleng maka secara jelas dapat dispekulasi dengan kata “keras”. Masyarakat Buleleng dikatakan memiliki tipikal masyarakat keras namun hal itu bukan tanpa alasan. Baca saja data-data Buleleng melalui kesejarahannya, melalui babad-nya. Buleleng sangat fanatik dengan daerahnya. Selalu mengagungkan sang Raja Anglurah Ki Barak Panji Sakti yang dengan cekatan dan taktik hebat mampu menguasi daerah Blambangan diiringi pasukan pemberani yaitu Laskar Taruna Goak, selain itu tercata pula invansi kerjaan Buleleng terhadap Kerajaan Mengwi, Badung, Bangli bahkan berperan besar dalam mengukuhkan kembali dinasti Dalem yang dimenangkan dengan mengalahkan pasukan Kriyan Maruti.

Dari membaca data-data kesejarahan seperti babad telah mampu memberikan gambaran secara sepintas  mengenai kontur sosial budaya masyarakat Buleleng. Di Balik image-image yang dilontarkan untuk menggambarkan kehidupan sosial masyarakat Buleleng, ada hal yang bisa dipetik dari sini. Kehidupan sosial budaya masyarakat Buleleng sangat dinamis serta haus akan perubahan-perubahan secara sadar atau pun tidak telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam penciptaan mode-mode baru dan segar dalam dunia kesenian khususnya wayang.

Sifat radikal, berani, dan dinamis masyarakat berpengaruh pada karya seni rupa wayang yang merupakan produk kebudayaan kompleksitas tinggi. Tercata pula prasasti tertua di temukan di daerah Bebetin terkenal dengan sebutan Prasasti Bebetin dan memuat perihal seluruh kesenian yang ada di Bali seperti, seni topeng, wayang, ukir, arsitektur, sastra, tari dan karawitan. Mengkhusus mengenai wayang, dunia wayang di buleleng juga sangat unik. Wayang-wayang Buleleng memiliki bentuk relative lebih besar dibandingkan dengan bentuk wayang di Bali Selatan. Serta wayang Buleleng memiliki banyak pukawan dan keseluruhan memiliki fungsi dan karakterisasinya.

Selain empat tokoh punakawan (parekan) utama yaitu Twalen, Wana, Delem, Sangut, ada juga tokoh-tokoh Tongelang dan Kenyot, I Tole, I Gede Baragan, Nang Nyangnyang, Nang Manyar serta punakwan wanita Ni Srojan. Menganalisis figur tokoh punakwan ini dapat ditemui pada pahatan relief-relief pura yang tersebar di Buleleng seperti Pura Maduwe Karang, Pura Dalem Jagaraga, Pura Beji Sangsit, Pura Subak Jagasari di Jagaraga, Pura Gde Pemayun Banyuning.

Prototype pada relief Pura yang tersebar di Buleleng memiliki panggambaran sama pada sifat-sifat saat tokoh punakwan tersebut dimainkan oleh para Dalang. Salah satu dalang kondang yang masih mempertahankan kesenian wayang Klasik di Buleleng yaitu Jro Dalang Sidia dari Desa Suwug, Sabi mengatakan bahwa memang benar di Buleleng banyak memiliki punakwan carangan. Hal tersebut diakui karena dalam seni pewayangan Buleleng tokoh Twalen dan Wana merupakan punakwan dari pihak ksatria kanan (Dharma) sedangkan Delem dan Sangut punakwan dari pihak Ksatria Kiri (Adharma). Lebih lanjut dikatakan pula punakwan carangan ini dibuat untuk mengiringi para Dewata-Dewati, serta dari beberapa sumber mengatakan bahwa tokoh Tongelang dan Kenyot merupakan punakwan dari Sang Gatutkaca. Hanuman juga mempunyai punakawannya yaitu Nang Manyar. Dan masih ada beberapa tokoh yang belum terungkap dan memiliki wujud yang sangat unik serta memiliki pos tugasnya masing-masing.

Konsep-konsep berikutnya saat pertunjukan berlangsung adalah penggunaan istilah-istiah lokal yang menunjang pengkarakterisasi dari masing-masing tokoh punakawan. Kata-kata “Awake”, “Nani”, “Kolane”, “Icang” yang sering dipergunakan dalam dialek Buleleng mampu menghidupkan karakter dari masing-masing tokoh.

Jika merujuk pada konsep punakawan menurut pewayangan Jawa, nampaknya tidak jauh berbeda dari pewayangan Bali bahkan ada kecendrungan sama. “Puna” atau kata “Pana” berarti mengetahui, memahami, terang, jelas, cermat, sedangkan “kawan” merujuk pada pengertian teman atau pamomong.

Para punakawan wayang kulit Buleleng mempunyai perbedaan yang signifikan dalan wujudnya dibandingkan dengan wujud tokoh punakawan wayang Bali secara umum. Misalkan Twalen dengan kepala yang gundul tanpa jambot, tokoh Wana sering dikaitkan dengan Mredah, wujud tokoh Tongelang, Kenyot, dan I Gede Baragan menyerupai kuda serta dengan baju kemeja, I Tole dengan rokoknya, Nang Nyang-nyang, Nang Manyar dengan visualisasi dan pengkarakteran unik, serta mungkin masih banyak lagi yang belum diungkap apabila digali secara menyeluruh.

Dianalisis dari wujud-wujud wayang punakawan, maka masyarakat Buleleng dapat dikatakan mempunyai intuisi serta nalar yang lebih radikal dan berani dalam penciptaan suatu hal dari pada masyarakat Bali secara umum. Pemikiran kreatif nan radikal ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat Buleleng untuk berproses dan menunjukkan jati diri kehadapan khalayak luas. Para kreator wayang serta dalang di Buleleng berani memunculkan figur-figur aneh dan berkat keanehan figur –figur ciptaan perupa dapat diterima secara luas oleh masyarakat Buleleng secara umum, bahkan didalam berbagai kesempatan mereka sangat bangga dengan wujud figuratif pada tokoh-tokoh punakawan tersebut.

Hal tersebut menandakan bahwa peradaban masyarakat Buleleng selangkah lebih berani di bandingkan dengan daerah lainnya di Bali. Namun dilihat dari segi perkembangan kesenian pada tahapan lanjut, nampaknya Buleleng terkesan mengalami stagnasi dan sebaliknya di belahan Bali bagian Selatan yang menjadi ladang subur perkembangan dan menjadi populer di bidang seni yang awalnya muncul lebih dahulu di Bumi Panji Sakti.

Konsep punakawan pada masyarakat Buleleng menjadi acuan di dalam penelitian folklore. Selanjutnya mengenai artefak tokoh wayang punakwan dengan masyarakat terkonsep pada sebuah pengabdian diri tertinggi. Hal tersebut dapat di lacak serta di baca dari tanda-tanda, simbo, ikon, serta cara mereka memerankan tokoh wayang punakawan tersebut. Namun tidak terlepas juga pengaruh-pengaruh luar Bali yang menjadikan wujud-wujud wayang ini, adanya pengaruh dari Jawa, Bugis, Madura, bahkan kontak dengan kebudayaan Barat dapat dilihat pada beberapa wayang yang dengan fashionable mengenakan baju kemeja, jas panjang, bahkan sebuah wayang punakawan ditemukan menggunkan sepatu.

Hal ini yang kemudian dirumuskan bahwa kreativitas masa lampau mampu menghadirkan semacam kejutan-kejutan tak teruga. Radikalime berfikir masyarakat Buleleng menjadi sebuah lompatan lintas budaya menambah keragaman serta mempunyai keunikan yang menambah daya tariknya. Disinilah bentuk-bentuk lokal berbenturan dengan benda modernism dan secara berani dan masih diwariskan hingga kini merupakan penerapan apa yang disebut dengan benturan Postmodernisme. Ini merupakan lompatan kuantum masa silam yang mampu mengusik pemikiran kreatif dan melahirkan wujud baru berbasis kearifan lokal.

⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂ JOIN THE COMMUNITY AND SHARE YOUR PASSION WITH US ⁂ ⁂ ⁂

CONTACT US

Whatsapp