Tahun kedua tepat di bulan Juli 2023 acara Gurat Gurit kembali digelar, kali ini lebih sederhana dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagai penanda berdirinya Gurat Institute, tahun ini tepatnya berumur 9 tahun sekiranya semangat kesederhanaan yang sedari awal dicanangkan melalui program riset, dokumentasi, dan pengembangan budaya rupa secara independen merupakan sebentuk upaya evaluasi diri kami berkontribusi terhadap Bali, Indonesia, dan dunia. Memaknai angka 9 (dalam hitungan tahun yang berdiri sejak 2014) tentu adalah angka yang spesial, hitungan 9 adalah hitungan genap dari sebuah mandala, kosmologi semesta dengan satu poros kuat yang dikelilingi delapan arah mata angin. Posisi sentral sebuah poros adalah sebentuk pondasi yang menyeimbangkan delapan titik yang saling terhubung menjadi simbol infinity dengan gerak dinamis dan menyambung menjadi satu rangkaian spasial, hal inilah yang dimaknai oleh Komunitas Gurat Institute yang kini berevolusi menjadi Komunitas Budaya Gurat Indonesia sebagai bentuk gerakan melingkar yang saling terkoneksi antar jaringan baik personal maupun komunal.
Program “Melajah Bareng” adalah kegiatan workshop. Kegiatannya diisi oleh mentor yang akan memberikan materi dan para peserta dapat turut serta membuat karya. Pada kesempatan kali ini adalah Melajah Bareng Melayangan bersama Gus Ade dan Made Arsana, mereka berdua berprofesi sebagai seniman dan memiliki hobi membuat serta menerbangkan layangan, lokasi kegiatan di Ruang Antara Studio (Jl. Hyang Sangsi, No.1 Br. Tubuh, Batubulan, Sukawati, Gianyar) sebagai tempat untuk membuat layangan bersama kemudian dapat diterbangkan bersama di Lapangan Banteng Banjar Tubuh, Batubulan, Gianyar. Waktu pelaksanaan pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 dimulai dari pukul 12.00 WITA.
Program seri “Ngorta Geles” adalah program diskusi yang menghadirkan pembicara atau narasumber yang membahas suatu topik, kali ini untuk program diskusi akan terbagi menjadi dua sesi melanjutkan seri sebelumnya. Seri pertama adalah Ngorta Geles #4 bertajuk "HERITAGE DALAM SUDUT PANDANG KOTA, ARKEOLOGI DAN SASTRA" menghadirkan tiga narasumber yaitu Dewa Gede Yadhu Basudewa, S.S., M.Si seorang pegiat arkeologi jebolan Universitas Udayana, Savitri Sastrawan seorang penulis dan peneliti seni, Dr. I Nyoman Suka Ardiyasa seorang akademisi, peneliti, pegiat sastra Bali. Seri diskusi ini akan membicarakan persoalan heritage dalam sudut pandang arkeologi, tata kota, dan sastra Bali yang dipandu oleh Purwita Sukahet, digelar di Ruang Antara Studio (Jl. Hyang Sangsi No.1 Br. Tubuh, Batubulan, Sukawati, Gianyar) pada hari Minggu, 23 Juli 2023, 13.00 – 15.00 Wita.
Seri kedua dilanjutkan dengan Ngorta Geles #5 dengan topik "JADI ART HANDLER DI BALI, SIAPA TAKUT?" bersama narasumber Agus Mediana Adiputra seorang inisiator dari Art Handler Penawar Racun. Pilihan topik ini didasarkan pada pengalaman dan apa yang harus dipersiapan ketika menghandle seniman maupun acara pameran seni hingga pada proses packaging karya, display karya, hingga tetek bengek lainnya yang menarik untuk dibicarakan mengingat sangat minim sekali ada orang yang mau menginisiasi ilmu art handler ini di Bali. Sebagai pemandu acara adalah seniman muda Bali, Ketut Nugi. Digelar di Ruang Antara Studio (Jl. Hyang Sangsi No.1 Br. Tubuh, Batubulan, Sukawati, Gianyar) pada hari Minggu, 23 Juli 2023, 16.00 – 18.00 Wita.
Program Mulas Tembok (Mural Jamming) adalah acara mural bersama seniman. Mural belakangan semakin berkembang, dari yang berfungsi sebagai kritik sosial yang hadir di tembok-tembok kota hingga masuk ke dalam tembok-tembok café dalam fungsinya yang dekoratif, program ini adalah gagasan baru yang lahir pada Gurat Gurit tahun ini bersama para seniman yaitu Nugi Ketut, Gilang Gelantara, Surya Subrata, ESP, Gede Sukarya, Eka Sutha, Sorna, Dwymabim, Wayan Suja. Acara ini digelar di tembok Ruang Antara Studio (Jl. Hyang Sangsi No.1 Br. Tubuh, Batubulan, Sukawati, Gianyar) selama dua hari dari Senin, 24 Juli – Selasa, 25 Juli 2023, dari pukul 13:00Wita – until down.
Program nonton bareng film pendek dan film dokumenter tahun ini dibingkai dalam judul Mebalih Jahhh! Screening Film Warna Bali oleh Gurat Institute x Gala Rupa. Film Warna Bali ini dikerjakan melalui rangkaian riset yang dikerjakan oleh Gurat Instatute berkerja sama dengan Gala Rupa. Selain itu, pada kesempatan ini untuk pemutaran film bekerjasama juga bersama SMKN 1 Sukawati untuk lebih mendekatkan anak-anak muda (siswa-siswi) dengan seni film yang mengedepankan unsur audio dan visual. Acara akan dilaksanakan di Aula SMKN 1 Sukawati pada hari Selasa, 25 Juli 2023 dimulai pukul 13:00-15:00 Wita.
Program diskusi naskah dan bedah buku kali ini dibagi menjadi dua sesi, yang pertama MARBAR BUKU #1 LANGO BHASA ESTETIKA yang ditulis oleh Dewa Gede Purwita-Sukahet. Naskah buku ini ditulis dari analisis istilah lango sebagai bangunan metode estetika yang mengelaborasi trilogi Lango-Mango-Kalangwan yang menghasilkan satu pendekatan yang dinyatakan sebagai matralango, bertindak sebagai penanggap adalah I Wayan Redika seorang seniman dan pegiat sastra Bali, acara ini dimoderator oleh Made Susanta Dwitanaya. Pada sesi kedua adalah MARBAR BUKU #2 BIOGRAFI ESTETIK I KETUT BUDIANA yang ditulis melalui riset oleh I Wayan Seriyoga Parta bersama Made Susanta Dwitanaya, kedua penulis berprofesi sama sebagai kurator dan akademisi. Penulisan buku ini dilakukan melalui serangkaian riset berkala mengenai perjalanan hidup, karir kesenimanan, dan kajian-kajian karya seni Ketut Budiana dari masa ke masa. Sebagai pembedah adalah Anak Agung Gde Rai sebagai founder ARMA Museum dan dimoderatori oleh Savitri Sastrawan. Kedua acara ini berlangsung di Pasraman Batan Timbul, Jl. Bisma Ubud (masuk lewat Gang Sunset Lane) pada hari Rabu, 26 Juli 2023. Sesi pertama dimulai pada pukul 13:00-15:00 Wita, sedangkan sesi kedua dimulai pada pukul 16:00-18:00 Wita.
Lan mai barengin, Gurat Rupa Gurit Sastra!