Bali Gate #5 (Covid-19 series) Berbagi pengalaman dan kiat-kiat peluang seni rupa di masa New Normal

Edisi Bali Gate #5 kali ini mendatangi pematung Ketut Putrayasa (Richstone Bali) untuk berbincang seputar pengalaman dan kiat-kiat peluang seni rupa di masa New Normal. Dialog kali ini dipandu oleh I Wayan Seriyoga Parta dari Gurat Institute.

Bali Gate (gerbang Bali) sebuah ruang berbagi berbagai pemikiran yang melibatkan pegiat dari lintas disiplin. Program ini diinisiasi oleh Gurat Institute (GI) khususnya divisi Litbang yang selama ini bergerak membuat kajian, dokumentasi dan publikasi. Program ini bertujuan membuka ruang untuk mendialogkan berbagai topik terkait dengan pembahasan seni dan budaya dari perspektif yang multidisiplin. Seiring dengan semangat pengembangan dan kesadaran akan pentingnya kerjasama atau kolaborasi, mendorong kami untuk proaktif menjalin kerjasama antar lembaga demi kemajuan bersama. Bali Gate menjalin kerjasama dengan berbagai ruang kreatif, ruang budaya, termasuk studio perupa (Artists Studio). Mulai masa pandemi Covid-19 ini kami mempublikasikan program ini melalui cannel Podcast & Youtube.

Dalam dialog kali ini akan berbagi pengalaman dan pandangan pematung muda Bali yang progresif I Ketut Putrayasa, tentang pengalamannya mengelola Richstone Art and Desain yang telah menggarap berbagai seni 3 Dimensi. Project-projectnya telah monumental di berbagai darah di alam negeri dan hingga ke luar negeri, seperti di Spanyol, italy, Australia, Amerika dan baru saja pulang dari memandu secara langsung pemasangan relief bernuansakan gaya heroglif Mesir di gedung prestisius pusat bisnis di Francis. Dialog ini akan membahas pengalaman I Ketut Putrayasa dalam menyesuaikan diri selama pandemi, serta pandangannya terhadap masa depan seni dalam kondisi normal baru.

Dengar dialog lengkap Bali Gate #5 lewat channel spotify Gurat Institute!